Pengantar
Performance kerja merupakan fungsi dari postur kerja dan produktifitas kerja. Dengan postur kerja yang ergonomis, maka seorang pekerja akan dapat bekerja dengan ENASE (Efektif, Nyaman, Aman, Sehat dan Efisien), sebaliknya apabila postur kerjanya tidak benar, maka kinerja orang tersebut akan menurun sehingga tidak dapat bekerja dengan efektif dan efisien. Hal ini disebabkan karena postur kerja dapat menimbulkan rasa sakit dan cepat lelah yang lebih cepat dibandingkan dengan postur kerja yang ergonomis.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dan performance kerja adalah posisi dari postur kerja seseorang, oleh karena itu diperlukan kajian yang lebih mendalam tentang gerakan, posisi lowongan kerja dan postur kerja seseorang yang berinteraksi terhadap lingkungan kerjanya atau sebaliknya. Ilmu yang mempelajari interaksi antara lingkungan kerja dan manusia atau sebaliknya disebut dengan ergonomi.
Dengan menerapkan ergonomi yang baik, diharapkan seorang pekerja dapat bekerja secara efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien, sehingga produktifitas kerjanya dapat meningkat.
Obyektifitas Training
Diharapkan setelah mengikuti training, peserta mampu :
1. Memahami konsep ergonomi
2. Memahami antropometri dan biomekanik tubuh manusia
3. Memahami ekonomi gerakan
4. Memahami factor-faktor kelelahan dan metode penanganannya
Outline
- Pengertian ergonomi
- Pendekatan antropometri dalam perancangan
- Pendekatan biomekanika dalam perancangan dan sikap kerja
- Energi yang dibutuhkan (Faal Kerja)
- Kelelahan fisiologis dan psikologis yang ditimbulkan
- Pengukuran kelelahan
- Pendekatan Ergonomi dengan K3
Peserta
Supervisior, Engineer, Operator dan semua praktisi industri
yang terkait terhadap improvement kegiatan produksi dalam peningkatan kinerja
Durasi
One Day Workshop, 29 Maret 2008
Pukul : 08.30 - 16.30 WIB
Loker :info training